Hei guys, kenalin aku Amour (nama pena ku tepatnya)..
Ini artikel pertama aku
Di sini aku mau bahas tentang salah satu kanker yaitu
leukimia.
Leukimia (Kanker Darah)
Leukimia
adalah kanker yang menyerang sel darah putih. Sel darah putih atau leukosit ini
berfungsi melindungi tubuh terhadap benda asing atau penyakit. Leukosit
dihasilkan oleh sumsum tulang belakang.
Pada kondisi normal, sel-sel
darah putih akan berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkannya untuk
memberantas infeksi yang muncul. Namun, lain halnya dengan pengidap kanker
darah. Sumsum tulang akan memproduksi sel-sel darah putih secara abnormal, tidak
dapat berfungsi dengan baik dan secara berlebihan. Jumlahnya yang berlebihan
akan mengakibatkan penumpukan dalam sumsum tulang sehingga sel-sel darah yang
sehat akan berkurang.
Selain menumpuk, sel abnormal
tersebut juga dapat menyebar ke organ lain, seperti hati, limfa, paru-paru,
ginjal, bahkan hingga ke otak dan tulang belakang.
Jenis-jenis Kanker Darah
Ada berbagai jenis kanker darah.
Berdasarkan kecepatan perkembangannya, kanker ini dapat dikelompokkan menjadi
akut dan kronis.
Kanker darah akut berkembang
dengan cepat akibat penambahan jumlah sel darah putih yang abnormal atau sel
yang belum matang sehingga tidak dapat berfungsi secara normal. Pertumbuhan ini
sangat pesat begitu pun penyebarannya ke
dalam aliran darah. Jenis ini harus ditangani dengan segera. Jika dibiarkan,
tubuh akan kekurangan oksigen dan kekebalan tubuh terhadap penyakit atau
infeksi menurun.
Sementara itu, kanker darah
kronis berkembang secara perlahan-lahan dan dalam jangka panjang. Sel-sel darah
putih yang seharusnya sudah mati akan tetap hidup dan menumpuk dalam aliran
darah, sumsum tulang, serta organ-organ lain yang terkait. Sel-sel ini lebih matang sehingga dapat
berfungsi dengan baik untuk beberapa saat, Oleh karena itu, gejalanya cenderung
tidak segera dirasakan sehingga baru terdiagnosis setelah bertahun-tahun.
Kanker darah juga dapat
dikategorikan menurut jenis sel darah putih yang diserang. Kanker darah yang
menyerang sel-sel limfa dikenal dengan istilah leukemia limfotik dan yang
menyerang sel-sel mieloid disebut leukemia mielogen.
Berdasarkan dua pengelompokan di
atas, terdapat empat jenis kanker darah yang paling sering terjadi. Berikut ini
penjelasan untuk masing-masing jenis.
Leukemia limfotik akut atau
acute lymphocytic leukemia (ALL)
Leukimia jenis ALL menghambat
fungsi limfosit sehingga pengidapnya
berpotensi mengalami infeksi serius. Kanker darah ini umumnya diidap oleh
anak-anak, tapi bisa juga menyerang dewasa.
Leukemia mielogen akut atau acute
myelogenous leukemia (AML)
Leukimia AML adalah jenis kanker
darah yang umumnya menyerang dewasa. Akan tetapi, AML juga dapat diidap oleh
anak-anak serta remaja. Kanker ini akan membentuk sel-sel mieloid yang tidak
sempurna dan dapat menyumbat pembuluh darah.
Leukemia limfotik kronis atau
chronic lymphocytic leukemia (CLL)
Jenis kanker darah CLL hanya
dialami oleh orang dewasa. CLL umumnya baru terdeteksi pada stadium lanjut
karena pasien cenderung tidak merasakan gejala-gejalanya untuk waktu yang lama.
Leukemia mielogen kronis atau
Chronic myelogenous leukemia (CML)
Sedangkan jenis kanker CML
kebanyakan diderita oleh orang-orang dengan usia di atas 20 tahun. CML memiliki
dua tahap. Pada tahap pertama, sel-sel abnormal akan berkembang secara
perlahan-lahan. Ketika memasuki tahap kedua, jumlah sel-sel abnormal akan
bertambah dengan pesat sehingga akan menurun secara drastis.
Secara umum, leukimia menyangkut
sumsum tulang yang menjadi tempat pembuatan leukosit. Jika sel yang berfungsi
membasmi infeksi ini, akan membuat kekebalan tubuh tidak berfungsi maksimal.
Gejala-gejala Kanker Darah
Gejala kanker darah sangat
beragam. Tiap penderita biasanya mengalami indikasi yang berbeda-beda,
tergantung kepada jenis kanker darah yang diidap.
Indikasi-indikasi kanker ini juga
cenderung sulit dikenali karena cenderung mirip dengan kondisi lain, seperti
flu. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejala umum yang tidak kian
membaik atau mereda, seperti:
1.
Lemas atau kelelahan yang
berkelanjutan.
2.
Demam.
3.
Menggigil.
4.
Sakit kepala.
5.
Muntah-muntah.
6.
Keringat berlebihan,
terutama pada malam hari.
7.
Nyeri pada tulang atau
sendi.
8.
Penurunan berat badan.
9.
Pembengkakan pada limfa
noda, hati, atau limpa.
10.
Muncul infeksi yang parah
atau sering terjadi.
11.
Mudah mengalami pendarahan
(misalnya sering mimisan) atau memar.
12.
Muncul bintik-bintik merah
pada pada kulit.
Jika orang-orang disekitarmu
mengalami gejala di atas, terutama untuk gejala yang sering kambuh atau tidak
kunjung membaik. Segeralah periksakan ke dokter.
Penyebab dan Faktor Risiko
Kanker Darah
Penyebab dasar kanker darah belum
diketahui secara pasti. Namun, diduga mutasi DNA dalam sel darah putih menyebabkan
perubahan tindakan setiap sel. Selain itu, perubahan lain dalam sel darah
putih akibat faktor gen dan lingkungan
juga diperkirakan turut berperan memicu leukemia.
Faktor-faktor yang diduga bisa
meningkatkan risiko kanker darah meliputi:
1. Faktor keturunan atau
genetika. Penderita down syndrome atau gangguan genetika lain yang langka
meningkatkan risiko mengalami leukemia akut. Sedangkan leukemia limfatik kronis
sering diturunkan dalam keluarga dan biasanya dialami pria. Selain itu, riwayat
keluarga yang mengidap leukemia juga dapat memperbesar risiko mengalami
penyakit yang sama.
2. Pernah menjalani pengobatan
kanker. Kemoterapi atau radioterapi tertentu diduga dapat memicu kanker darah.
3. Pernah mengalami pajanan
terhadap radiasi tingkat tinggi atau zat-zat kimia tertentu. Misalnya, orang
yang pernah terlibat dalam kecelakaan yang berhubungan dengan reaktor nuklir
atau mengalami pajanan zat kimia seperti benzena.
4. Merokok. Rokok tidak hanya
akan meningkatkan risiko kanker darah (terutama leukemia mielogen akut), tapi
juga berbagai penyakit lain.
Meskipun begitu, sebagian besar
orang dengan risiko tinggi di atas tidak mengalami leukemia. Di sisi lain,
penderita leukemia sering kali ditemukan justru pada orang yang tidak memiliki
risiko tersebut.
Diagnosis dan Pengobatan
Kanker Darah
Pada tahap awal, dokter akan
menanyakan gejala-gejala yang ada sebelum memeriksa kondisi fisik Anda. Pada
pemeriksaan fisik, dokter akan mencari beberapa tanda-tanda leukimia seperti
kulit pucat akibat anemia, pembengkakan limfonodi, serta hati dan limpa yang membesar.
Jika dokter menduga Anda mengidap kanker darah, dokter akan menganjurkan
pemeriksaan lebih mendetail yang meliputi tes darah serta biopsi sumsum tulang.
Pada tes darah, dokter akan
mencari kelainan dari jumlah sel darah putih atau platelet. Penderita leukimia
umumnya memiliki kadar sel darah putih yang jauh lebih tinggi dibandingkan
normal.
Selain itu, dokter mungkin akan
menyarankan Anda untuk melakukan tes sumsum tulang belakang. Pada pemeriksaan
ini, dokter akan menggunakan jarum tipis panjang untuk mengambil sampel
jaringan sumsum tulang belakang Anda.
Sampel jaringan ini kemudian akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium
untuk menunjukkan jenis kanker darah yang Anda alami serta pilihan pengobatan
yang paling tepat.
Pengobatan Kanker Darah
Setelah diagnosis kanker darah
positif, dokter akan mendiskusikan langkah pengobatan yang tepat. Jenis
penanganan yang akan Anda jalani tergantung kepada usia, kondisi kesehatan
Anda, dan jenis atau stadium kanker darah yang Anda idap.
Berikut ini adalah metode
pengobatan yang umumnya dianjurkan untuk menangani kanker darah, antara lain:
1. Kemoterapi merupakan
pilihan terapi paling umum untuk kasus leukimia. Pengobatan kemoterapi
menggunakan bahan-bahan kimia untuk membunuh sel-sel kanker darah.
2. Radioterapi. Teknik
pengobatan ini menggunakan sinar X untuk menghancurkan dan menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker. Radioterapi dapat dilakukan hanya pada area
tertentu yang terserang kanker, ataupun pada seluruh tubuh, bergantung dari
kondisi Anda. Radioterapi juga dapat dilakukan untuk persiapan melakukan
transplantasi sel induk.
3. Transplantasi sel induk
atau stem cell untuk mengganti sumsum tulang yang sudah rusak dengan
yang sehat. Sel-sel induk yang digunakan bisa berasal dari tubuh Anda sendiri
atau tubuh orang lain sebagai pendonor. Kemoterapi atau radioterapi biasanya
akan dilakukan sebagai langkah persiapan sebelum menjalani prosedur
transplantasi ini.
4. Terapi terfokus untuk
menyerang bagian-bagian rentan dalam sel-sel kanker.
5. Terapi biologis untuk
membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang sel-sel kanker.
6. Penantian dengan
pengawasan. Ini ditujukan bagi penderita leukemia limfatik kronis. Dalam terapi
ini, pengamatan secara seksama dilakukan guna melihat perkembangan penyakit. Terapi
ini juga dapat dilakukan jika seseorang sudah terbukti mengidap leukemia
limfatik kronis, tetapi tidak mengalami gejala yang menunjukkan penyakit
tersebut.
Dari salah satu penderita leukimia
Aku juga mau berbagi sebait puisi yang ditulis oleh salah satu pasien leukimia di saat terakhir sebelum menjalani sakitnya kemoterapi, alm adalah lelaki yang bahkan belum sempat menikah dan merupakan teman kakak lelaki ku.
Semoga alm bisa cepat bertemu bidadari di surga-Nya, semoga diampuni segala dosanya setelah merasakan sakitnya leukimia dan kemoterapi.
Dari salah satu penderita leukimia
Aku juga mau berbagi sebait puisi yang ditulis oleh salah satu pasien leukimia di saat terakhir sebelum menjalani sakitnya kemoterapi, alm adalah lelaki yang bahkan belum sempat menikah dan merupakan teman kakak lelaki ku.
Semoga alm bisa cepat bertemu bidadari di surga-Nya, semoga diampuni segala dosanya setelah merasakan sakitnya leukimia dan kemoterapi.
Pesan aku buat kalian, jagalah kesehatan karena kesehatan adalah salah satu rezeki yang tak ternilai harganya dari Allah swt dan sepatutnya kita selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
Daftar pustaka : http://www.alodokter.com/kanker-darah
Sekian dan terimakasih.
Semoga artikel pertama aku tentang
leukimia ini bisa bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar